PERHITUNGAN BERAS PREMIUM

PERHITUNGAN BERAS PREMIUM INI saya ulas di blog untuk menambah wawasan untuk kita renungkan. berapa sih sebenarnya keuntungan usaha beras? terutama pengetahuan untuk instansi terkait yaitu departemen pertanian,perdagangan , satgas pangan..yang mungkin lihat blog saya.

hitungan detil produksi beras premium sampai di Modern Trade 
  Misal : beli bahan poles 7.300/kg sesuai hpp petani - biaya angkutan dan bongkar muat : 200/kg - harga sampai pabrik : 7.500/kg - kadar broken di kisaran 30% jadi untuk jadi bahan premium digrader dulu jadi beras kepala - hpp beras bahan poles kepala : 7500 + (7500-5500)×30%/70%.....(5.500 harga dasar broken) - hpp beras bahan poles 7.500 + 850 = 8.350 - dipoles susut 5% (dedak putih) - hpp beras poles : 8.350 : 95% = 8.790 - fix cost poles : 200/kg - kemasan packaging 2500/pcs kemasan 5 kg....jadi 500/kg - distribution cost : 300/kg - hpp beras premium sampai store : 9.790 - biaya trading term di modern market sekitar 30 % (listing fee, promosi, charge, margin mt, dll) - hpp di modern market : 9.790 + (9.790x30%) = 12.727/kg - hpp pabrikan hingga ke modern market (biaya karyawan, storage silo, ekspansi dll) 500/kg = 13.227/kg.

 HITUNGAN INI diluar dari bunga bank dan biaya investasi.
sudah terbayang bukan?
betapa tipis dan kecilnya profit dari usaha beras.
jadi saran saya untuk pemerintah janganlah menilai usaha beras ini banyak untung.!!
tidak ada dagang beras jadi konglomerat..!! ini usaha rakyat kecil dan kebanyakan turun temurun, banyak yang tradisional. perputaran bisnis beras besar 148 trilyun kurang lebih...wah besar?? maaf jika anda lantas buru-buru menuduh ada mafia, untungnya kebesaran? SALAH BESAR.,!!
DATA MENURUT BPS: TAHUN 2016

-Konsumsi Beras Perkapita Indonesia 98  Kg/Tahun.

-JUMLAH PENDUDUK INDONESIA

 261,1 juta

ANDA KALI SAJA DENGAN RATA HARGA BERAS DIPASARAN

KEMUDIAN DITAMBAH BERAS SERAPAN BULOG TARGET TAHUN INI 3,7 JUTA TON...LIHAT DATA BERAPA YANG SUDAH TERSERAP??

HASILNYA?? 

 DATA KEMENTAN YANG DIPERTANYAKAN

  MENURUT BERITA CNN NEWS.Selasa, 09/02/2016 12:06 WIB

 Jakarta, CNN Indonesia -- Klaim Kementerian Pertanian (Kementan) bahwa sepanjang 2015 terjadi surplus beras sebanyak 10 juta ton tidak hanya mengusik Kementerian Perdagangan. Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri turut mempertanyakan data Kementan tersebut, karena pada kenyataannya harga beras sepanjang Januari 2016 menjadi salah satu penyumbang inflasi.

Menurut Faisal, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah berbulan-bulan mencatat beras sebagai salah satu penyumbang utama inflasi.

“Anehnya Kementerian Pertanian menggunakan data stok beras 2007-2011 hasil survei Sucofindo dan Kementerian Perdagangan. Kalau hendak membuat neraca beras yang akurat seharusnya stok beras 2015 juga berdasarkan survei tahun yang sama,” kata Faisal, dikutip Selasa (9/2).

Ia mengatakan dalam melakukan perhitungan produk domestik bruto (PDB), BPS selalu memasukkan unsur stok atau inventori.

“Kalau produksi turun, stok cenderung turun. Karena itu stok selalu berubah dari waktu ke waktu. Kalau stok turun, harga cenderung naik. Kementan tidak bisa mengklaim stok beras aman jika harga beras terus merangkak naik,” tegasnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan Suwandi sebelumnya menjelaskan bahwa survei Sucofindo dilakukan sesaat setelah musim kemarau maupun setelah musim panen. Data stok beras terdiri dari stok yang ada di masyarakat dan stok di Perusahaan Umum (Perum) Bulog.

Kemudian, stok di pedagang mencakup yang pedagang pengumpul, penggilingan, koperasi, grosir, pengecer, supermarket, dan lainnya. Lalu, stok di konsumen yang mencakup konsumen rumah tangga umum, rumah tangga khusus, rumah makan besar, rumah makan kecil, hotel, restoran dan lainnya.

Berdasarkan perhitungan Neraca Beras tahun 2015, menurut Suwandi diperoleh ketersediaan beras surplus 10,25 juta ton beras.

“Mengingat perhitungan neraca beras sudah termasuk penyerapan beras PSO dan komersial Bulog 2015 sebesar 2,7 juta ton, maka ketersediaan surplus beras di masyarakat menjadi 7,55 juta ton,” katanya.

Alih Profesi.Selain mempertanyakan validitas data Kementan, Faisal juga mengungkapkan data dari BPS yang menyebutkan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian terus menurun dari 39,22 juta pada 2013 menjadi 38,97 juta pada 2014.

“Jumlahnya turun lagi menjadi 37,75 juta pada 2015. Sementara usia rerata petani semakin tua. Generasi muda merosot minatnya menjadi petani. Lembaga pendidikan tinggi pertanian memperluas bidang studi ke nonpertanian. Sarjana sekolah pertanian semakin banyak yang bekerja di sektor nonpertanian,” kata Faisal.

Masih berdasarkan data BPS mengenai status pekerjaan utama, Faisal menemukan bahwa pekerja formal mengalami peningkatan cukup tajam.

“Hampir bisa dipastikan kebanyakan mereka memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi dan bekerja di sektor jasa moderen seperti keuangan, perdagangan, business services, komunikasi, dan sebagainya. Sementara pekerja informal kebanyakan berkutat di sektor pertanian,” jelasnya. 
 

 MASALAH YANG TERJADI SAAT INI.

PELAKU USAHA BERAS kemarin dialog dengan tim satgas pangan..saat ini ada aturan tambahan baru.
1. Ijin Usaha Industri bukan ijin penggilingan padi..2.Ijin kelayakan dan keamanan serta mutu beras...3.Ijin merk/cap sak beras atau istilahnya ijin hak merk 4. SIUP 5.TDP 6.NPWP 7.dan embuh wis....bludrek.rumit.....sekali. katanya mau menpermudah usaha dan investasi..boro2 nambah yg sudah ada ...pasti akan jauh berkurang.semua orang indonesia makanan pokoknya beras..ya wajar kalau konsumsinya tinggi, ya wajar perputaran uangnya tinggi,ya wajar menyumbang tingkat inflasi yg tinggi. tidak usah bingung?? apa tidak mikir...biaya hidup saat ini yg tinggi membuat pekerja pekerja di dunia beras  juga menuntut tingkat pendapatannya naik untuk mencukupi mereka dan keluarganya? mulai dari petani,kuli sawah,kuli panggul,kuli gudang,pedagang..dll. biaya listrik naik,bbm naik, sayur mayur naik,kebutuhan pokok naik...semua pasti terkait. ini hukum ekonomi. seperti juga perijinan yg nambah dan ruwet itu..pasti menambah harga dari beras...karena pasti ada tambahan biaya yang keluar. katanya mau harga murah tapi perijinan jadi high cost? logikanya dimana?

  KLIK DIBAWAH:

INFO PEMILIK PEMILIK PENGGILINGAN BERAS

INFO MITRA BULOG